foto: google.com

Siapa yang tidak tahu Taufik Hidayat? Pria kelahiran Bandung, 10 Agustus 1981 ini adalah legenda hidup bulu tangkis Indonesia. Taufik Hidayat merupakan anak ke-dua dari tiga bersaudara yang lahir dari pasangan Aris Haris dan Enok Dartilah. Taufik Hidayat adalah mantan pebulu tangkis tunggal putra untuk Indonesia sejak tahun 1998-2012. Karena kariernya di dunia bulu tangkis sangat cemerlang, dia disebut sebagai “legenda hidup” bulu tangkis Indonesia. Selain itu, dia memiliki pukulan backhand smash tercepat dan paling baik, sehingga ia pun dikenal sebagai “Mr. Backhand Smash”.

Awal Mula Menggeluti Bulu Tangkis
Awal menggeluti dia dunia bulutangkis dimulai ketika berusia 7 tahun. Saat itu ayahnya kerap mengajak ia bermain bulu tangkis di Gedung olahraga (GOR). Melihat bakat anaknya, Aris Haris memasukkan ia ke klub bulu tangkis SGS (Sangkuriang Graha Sarana) Elektrik Bandung di Jalan Soekarno Hatta, Bandung, Jawa Barat yang membuatnya harus bolak-balik Pengelangan-Bandung untuk berlatih. Rutinitas tersebut seringkali mengganggu sekolahnya. Untuk menjalani latihan yang semakin keras, sejak masuk SMP dia kemudian hijrah ke Bandung.

Permainan yang Semakin Berkembang Pesat
Permainan Taufik Hidayat semakin berkembang pesat dengan menunjukkan bakatnya di dunia bulu tangkis setelah lulus SMA. Hal itulah yang membawa dia berhasil masuk Pelatnas Cipayung. Dari pelatnas Cipayung, dia mengawali karier gemilangnya sebagai atlet bulu tangkis. Puluhan gelar sudah dia raih. Namun, ada satu gelar yang belum pernah ia raih, yaitu Inggris terbuka atau sekarang disebut All England

Menjuarai Indonesia Terbuka dan Mendapatkan Medali Emas Tahun 2004
Dia berhasil menjuarai ajang bulutangkis Indonesia Terbuka atau yang sekarang disebut Indonesia Open sebanyak enam kali (1999, 2000, 2002, 2003, 2004, dan 2006). Kemudian, menjuarai Piala Thomas (2000, 2002, 2004, dan 2006). Serta Piala Sudirman (1999, 2001, 2003, dan 2005). Dia pun menyandang gelar juara tunggal putra Asian Games (2002 dan 2006). Torehan terbaik dia yang membuat namanya terkenal di Indonesia dan dunia adalah ketika ia berhasil menjuarai dan mendapatkan medali emas di Olimpiade Athena 2004. Saat olimpade tersebut, dia menjadi pemain termuda yang mendapatkan medali emas di ajang olimpiade.

Juara Dunia dan Dijuluki “Mr. Backhand Smash
Pada 21 Agustus 2005, ia berhasil menjadi juara dunia dengan mengalahkan pemain peringkat satu dunia, Lin Dan di babak final sehingga menjadi pemain tunggal putra pertama yang memegang gelar Kejuaraan Dunia BWF (Badminton World Federation) dan Olimpiade secara berturut-turut. Namanya tercatat sebagai pemain tunggal putra yang mempunyai backhand smahs tercepat dengan 206 km/jam. Hingga saat ini, pemain manapun belum bisa memiliki pukulan backhand dan backhand smash sebaik dirinya. Karena itulah dia dikenal sebagai "Mr. Backhand Smash". Tanggal 30 Januari 2009, dia mundur dari Pelatnas Cipayung dan menjadi pemain profesional selama 3 tahun setelah memutuskan pensiun tahun 2012. Pada November 2012, dia membangun pusat pelatihan bulu tangkis yang bernama Taufik Hidayat Arena (THA) di Ciracas, Jakarta Timur. Dia pun menjadi bintang iklan Yonex untuk pengadaan alat bulu tangkis.

Menikah dan Dikaruniai Anak
Ia menikahi Ami Gumelar, putri Agum Gumelar dan Linda Amalia Sari. Mereka telah dikaruniai seorang putri pada tanggal 3 Agustus 2007, bernama Natarina Alika Hidayat. Kelahiran putrinya ini tepat beberapa hari sebelum ia berangkat ke Kuala Lumpur, Malaysia untuk mengikuti Kejuaraan Dunia. Kemudian mereka telah dikaruniai seorang putra pada tanggal 11 Juni 2010, yang diberi nama Nayutama Prawira Hidayat.

Taufik Hidayat tetap menjadi tunggal putra terbaik di Indonesia, meskipun kini ia sudah pensiun. Dia menjadi contoh bagi para atlet Indonesia lainnya untuk menjuarai ajang bulu tangkis dan mendapatkan emas di ajang olimpiade, sea games, atau asian games. Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) masih terus berbenah agar atlet-atlet Indonesia bisa membawa nama negara di kancah dunia dan membuktikan bahwa Indonesia bisa bangkit serta dapat bersaing lagi dengan negara-negara lainnya.